Minggu, 23 September 2012


Batu Wulung, Si Hitam yang Bertuah


Mungkin pembaca pernah mendengar tentang Batu berwarna hitam yang biasa disebut Batu Wulung atau Badar Wulung. Istilah Wulung (Hitam) banyak dipakai di dunia per-pusakaan, seperti bamboo wulung, dan kecubung wulung. Tapi berbeda dengan Batu Wulung. Batu ini bila dilihat secara fisik memang tidak memiliki keindahan, dibanding kalo kita berbicara tentang Batu Mulia/Batu Permata, karena hanya berbentuk batu berwarna hitam gitu aja….

 


Tapi disisi lain, Batu Wulung diyakini sebagian masyarakat memiliki kelebihan secara mistis seperti pusaka/mustika lainnya. Batu Wulung atau Badar Wulung banyak berasal dari jawa barat, struktur mineralnya tidak ada yang istimewa dan tidak banyak diulas, karena masyarakat tidak begitu mempermasalahkan tentang struktur batuan seperti yang dimiliki batu Mulia. Ciri dari batu ini adalah berbahan dari wulung atau orang jawa barat (Indonesia) bilang cangkaleng yang tidak jadi berbuah. berwarna hitam pekat namun tidak mengkilat. Bentuk cenderung Bulat dan keras seperti batu kali biasa. Adapun datangnya Batu Wulung tersebut umumnya dari warisan, pemberian dari rekan, atau melalui prosesi sehingga batu tersebut keluar dari dalam tanah (”di sedot” atau ”ditarik”).


Kecenderungan pembicaraan masyarakat tentang batu ini hanya seputar misteri mistis yang diyakini sebagian masyarakat memiliki khasiat: Memikat hati wanita atau pria supaya cinta pada yang dituju, menangkis atau menolak atau santet, menambah kewibawaan pada pemilik, membuat pimpinan supaya lebih saying, memudahkan segala urusan, dan bisa juga sebagai anti cukur bahkan anti tembak. Tapi informasi ini pun juga masih perlu proses untuk benar tidaknya.

 

Harga Batu Wulung yang diyakini ampuh khasiatnya pun tidak sebanding dengan bentuknya.Karena ada Batu Wulung dengan harga diatas 100 Juta, yang tentu saja menggiurkan dan tidak selaras dengan bentuk serta keindahan batu tersebut. Untuk memastikan khasiat Batu Wulung yang juga diyakini untuk kekebalan tahan bacok itu tentu saja memerlukan sederatan proses pengetesan yang sifatnya sangat subyektif. Maksudnya pada saat dilakukan pengetesan disatu tempat dengan tempat yang lain belum tentu hasilnya sama. 

 

Karena ini berkaitan dengan khodam si penunggu batu tersebut. Khodam adalah penunggu dari batu tersebut yang membuat batu tersebut memiliki khasiat sehingga bisa disebut sebagai pusaka, dan tentu hal ini sudah bukan hal yang asing bagi kolektor pusaka atau benda-benda bertuah lain. Kembali kepada anda sebagai pembaca, apakah yakin benar dengan fakta tentang batu ini atau hanya sebagai pengetahuan saja. Yang hakiki adalah yakin bahwa Allah SWT adalah Maha Pencipta, dan hanya kepada Nya lah kita memohon…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar